Itulah yang disebut kerutan dinamis, kerutan yang muncul karena ekspresi wajah. Nah, botox ini jago banget ngatasi jenis kerutan ini.
Botox itu sebenarnya adalah nama merek dagang dari botulinum toxin type A. Zat ini bekerja dengan cara memblokir sinyal saraf ke otot, jadi otot jadi rileks dan kerutannya berkurang. Bayangin aja, kayak kamu ngasih otot-otot wajahmu waktu istirahat sebentar dari kerja kerasnya bikin ekspresi.
Efeknya? Kerutan-kerutan halus, terutama di area dahi, sekitar mata (kaki gagak), dan antara alis, bakal keliatan berkurang. Wajah jadi keliatan lebih halus dan muda. Tapi ingat ya, botox nggak bikin kerutan hilang permanen. Efeknya cuma sementara, biasanya sekitar 3-6 bulan, terus harus diulang lagi.
Filler: Si Pengisi Kekurangan Volume
Nah, kalau filler, kerjanya beda lagi. Filler itu seperti pengisi, digunakan untuk menambah volume pada area wajah yang mulai kendur atau kehilangan lemak. Bayangin aja, seperti kamu lagi mengisi lubang atau cekungan di wajah kamu.
Filler biasanya terbuat dari asam hialuronat (HA), sebuah zat alami yang udah ada di tubuh kita. Zat ini aman dan bisa diserap tubuh secara alami. Filler disuntikkan ke area yang diinginkan, misalnya pipi, bibir, atau garis-garis wajah yang dalam (static wrinkle). Efeknya? Area yang disuntik jadi lebih berisi, lebih terangkat, dan keliatan lebih muda. Sama kayak botox, efek filler juga nggak permanen, tapi bisa bertahan lebih lama, sekitar 6-18 bulan, tergantung jenis filler dan area yang disuntik.
Mana yang Lebih Aman? Tergantung Kebutuhan dan Dokternya!
Nah, ini dia pertanyaan kuncinya. Botox dan filler itu sama-sama aman kalau dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dan terlatih. Tapi, keamanan keduanya juga bergantung pada beberapa faktor, antara lain:
-
Kondisi kesehatan: Ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa membuat kamu nggak cocok menjalani prosedur botox atau filler. Misalnya, kamu punya riwayat alergi tertentu, gangguan pembekuan darah, atau sedang hamil atau menyusui. Pastikan kamu jujur ngasih tahu dokter tentang riwayat kesehatanmu.
-
Keahlian dokter: Ini yang paling penting! Dokter yang berpengalaman dan terlatih akan bisa menentukan prosedur yang tepat untuk kamu, menentukan dosis yang pas, dan melakukan prosedur dengan teknik yang benar. Jangan sampai kamu asal pilih klinik atau dokter, carilah yang terpercaya dan punya reputasi baik. Lihat sertifikasi dan pengalamannya, jangan tergiur harga murah!
-
Jenis produk yang digunakan: Pastikan dokter menggunakan produk yang sudah terdaftar dan teruji keamanannya. Jangan sampai kamu menggunakan produk ilegal atau palsu, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatanmu.
-
Perawatan pasca-prosedur: Setelah menjalani prosedur botox atau filler, kamu perlu mengikuti petunjuk dokter dengan baik untuk meminimalisir risiko efek samping. Misalnya, hindari merokok, minum alkohol, dan paparan sinar matahari langsung.
Efek Samping? Ada, Tapi Jarang Terjadi
Baik botox maupun filler, memiliki potensi efek samping, meskipun jarang terjadi kalau dilakukan oleh dokter yang berpengalaman. Efek samping botox bisa berupa memar, bengkak, sakit kepala, atau infeksi. Sedangkan efek samping filler bisa berupa benjolan, memar, infeksi, atau reaksi alergi.
Tapi, ingat ya, efek samping ini biasanya ringan dan sementara. Kalau kamu mengalami efek samping yang serius atau nggak kunjung hilang, segera konsultasikan dengan dokter.
Kesimpulan: Konsultasi Dokter Adalah Kunci Utama!
Jadi, botox vs filler, mana yang lebih aman? Jawabannya: keduanya aman, asal dilakukan dengan benar oleh dokter yang berpengalaman dan sesuai dengan kebutuhan kulit kamu. Jangan pernah tergoda dengan harga murah atau iklan yang menjanjikan keajaiban.
Sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur botox atau filler, sebaiknya kamu konsultasi dulu dengan dokter spesialis kulit dan kecantikan. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan prosedur yang tepat untuk kamu, sesuai dengan kondisi kulit dan harapanmu. Ingat, kecantikan itu investasi, jadi jangan sampai salah langkah ya! Pilihlah dokter dan klinik yang terpercaya, agar kamu mendapatkan hasil yang maksimal dan tetap aman. Prioritaskan kesehatan dan keselamatanmu di atas segalanya!