Jawaban singkatnya? Enggak juga, gengs!
Kehidupan sosial kita itu kayak taman. Ada bunga yang cantik, ada rumput yang hijau, ada juga gulma yang mengganggu. Kita perlu merawat taman itu, memilih mana yang perlu disiram, dipupuk, dan mana yang harus dicabut biar taman kita tetap indah dan sehat. Begitu juga dengan pertemanan. Nggak semua teman itu harus dipertahankan, bahkan beberapa justru harus dilepaskan.
Kenapa sih kita perlu memilah-milah teman? Bukan berarti kita jahat ya, tapi menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan diri itu penting banget. Bayangin aja, kalo kita terus bergaul dengan orang yang selalu negatif, menjatuhkan, atau bahkan memanfaatkan kita, lama-lama kita juga bakal ikut terpengaruh. Energi positif kita bakal terkuras, dan kita bisa jadi merasa lelah, stres, bahkan depresi.
Jadi, mempertahankan pertemanan itu bukan tentang jumlah, tapi tentang kualitas. Lebih baik punya sedikit teman sejati yang mendukung dan menyayangi kita, daripada punya banyak teman yang cuma bikin hidup kita tambah ribet.
Lalu, gimana sih caranya kita menentukan teman mana yang perlu dipertahankan dan mana yang harus dilepaskan? Nih beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Perhatikan Perilaku Temanmu
Teman sejati itu selalu ada untuk kita, baik dalam suka maupun duka. Mereka mendukung mimpi kita, memberi semangat saat kita jatuh, dan nggak pernah mencoba untuk menjatuhkan kita. Sebaliknya, teman yang nggak baik biasanya cuma muncul saat mereka butuh sesuatu dari kita, mencari keuntungan pribadi, atau bahkan suka menjelek-jelekkan orang lain di belakang. Mereka bisa jadi toxic, menimbulkan drama, dan membuat kita merasa nggak nyaman. Perhatikan pola perilaku temanmu. Apakah mereka selalu memberikan energi positif? Atau justru sebaliknya?
2. Rasakan Intuisi Kamu
Percaya deh, intuisi itu penting banget. Kalo kamu merasa nggak nyaman atau nggak enak hati bergaul dengan seseorang, jangan abaikan perasaan itu. Tubuh kita seringkali memberi sinyal peringatan sebelum kita menyadari secara sadar. Perasaan nggak enak hati itu bisa jadi pertanda bahwa hubungan pertemanan tersebut nggak sehat dan perlu dipertimbangkan ulang.
3. Lihat Kontribusi Temanmu dalam Hidupmu
Apakah temanmu memberikan kontribusi positif dalam hidupmu? Apakah mereka menginspirasi, mendorongmu untuk berkembang, atau membantu menyelesaikan masalahmu? Atau justru sebaliknya, mereka hanya menjadi beban dan membuat hidupmu tambah rumit? Teman yang baik akan selalu memberikan dampak positif dalam hidup kita. Mereka akan menjadi sumber dukungan, semangat, dan inspirasi.
4. Perhatikan Keseimbangan
Pertemanan itu harusnya saling menguntungkan. Bukan berarti harus selalu imbang dalam segala hal, tapi ada rasa saling menghargai dan memberikan. Kalo kamu merasa selalu memberi dan jarang menerima, atau sebaliknya, itu bisa jadi tanda bahwa hubungan pertemanan tersebut nggak seimbang. Hubungan yang nggak seimbang lama-lama akan membuat salah satu pihak merasa lelah dan terbebani.
5. Jangan Takut untuk Melepaskan
Melepaskan teman itu nggak selalu mudah, terutama kalo itu teman yang udah lama kita kenal. Tapi ingat, melepaskan teman yang nggak baik itu bukan berarti kita jahat atau egois. Justru itu adalah bentuk sayang pada diri sendiri. Dengan melepaskan teman yang toxic, kita memberi ruang untuk pertemanan yang lebih sehat dan berkualitas.
Bagaimana Cara Melepaskan Teman dengan Baik-Baik?
Nah, setelah memutuskan untuk melepaskan teman, bagaimana cara melakukannya dengan baik-baik? Berikut beberapa tipsnya:
-
Komunikasi yang Jujur (tapi Tetap Baik): Kalo memungkinkan, bicarakan masalah yang kamu hadapi dengan temanmu secara jujur, tapi tetap dengan cara yang baik dan santun. Jelaskan apa yang membuatmu nggak nyaman, tanpa menyalahkan atau menyinggung perasaan mereka. Tapi ingat, kamu nggak wajib menjelaskan semuanya jika merasa tidak aman atau tidak nyaman.
-
Berhenti Memberi Respon: Jika temanmu terus menerus membuatmu merasa tidak nyaman, kamu berhak untuk berhenti merespon pesan atau panggilan mereka. Jangan merasa bersalah untuk memprioritaskan kesehatan mentalmu sendiri.
-
Prioritaskan Diri Sendiri: Ingat, mempertahankan hubungan pertemanan yang tidak sehat akan berdampak buruk pada kesejahteraan mentalmu. Prioritaskan diri sendiri dan jangan ragu untuk melepaskan hubungan yang membuatmu tidak nyaman, meski itu sulit.
-
Jangan Menyesal: Setelah memutuskan untuk melepaskan teman, jangan menyesali keputusanmu. Percayalah, kamu melakukan hal yang benar untuk dirimu sendiri. Fokuslah pada hubungan pertemanan yang sehat dan positif.
Batasi Interaksi: Jika komunikasi langsung terasa sulit atau nggak efektif, kamu bisa mulai membatasi interaksi dengan teman tersebut. Kurangi frekuensi bertemu atau chatting. Jangan menghindar secara tiba-tiba, tapi secara perlahan.
Membangun dan mempertahankan pertemanan yang sehat itu perlu usaha dan komitmen. Jangan takut untuk melepaskan teman yang tidak lagi memberikan dampak positif dalam hidupmu. Ingat, hidupmu terlalu berharga untuk dipenuhi dengan orang-orang yang hanya membuatmu merasa lelah dan tidak bahagia. Prioritaskan dirimu, pilih teman-teman yang mendukungmu, dan bangunlah hubungan pertemanan yang berkualitas dan penuh makna. Selamat membangun taman pertemanan yang indah dan sehat!